Penulis
Satu dilema yang cukup seringkali tampil di pertimbangan beberapa orang tentang apa Candi Ratu Boko itu betul-betul satu candi atau keraton? Ingin tahu? Langsung cari jawaban lo berikut ini!
Sejarah panjang yang telah menempel di Indonesia memang membuka sebuah bualan semata. Banyak bukti nyata yang bisa menguatkan pengakuan itu. Kerajaan-kerajaan Hindu serta Budha tinggalkan banyak jejak yang masih dapat lo lihat sampai saat ini. Seperti Candi Ratu Boko contohnya. Candi yang benar-benar istimewa ini simpan beberapa misteri dan narasi yang pantas untuk lo tahu.
Peninggalan waktu dulu yang masuk ke situs warisan cagar budaya ini mempunyai hubungan yang erat dengan Candi Borobudur serta Candi Prambanan, walau kepopuleran dari Candi Ratu boko masih di bawah dari ke-2 candi itu. Tetapi hal itu bukan satu fakta jika Candi Ratu Boko tidak mempunyai kekhasan yang tersimpan di dalamnya.
Oleh karenanya, di artikel ini akan mengulas apapun sebagai kekhasan dan daya tarik yang berada di dalam candi ini. Sebab situs peninggalan riwayat ini memnag harus lo tahu selak beluknya supaya lo lebih tahu serta sensitif pada budaya-budaya yang berada di Indonesia.
Letak Geografis serta Konstruksi
Candi yang terdapat di lokasi Yogyakarta ini memilikki luas daerah seputar 25 hektar, dapat disebut jadi salah satu situs arkeologi yang menggabungkan arsitektur ciri khas Hindu serta Budha. Khasnya candi ini terdapat cuma seputar 3 km. mengarah selatan Candi Prambanan, persisnya di kecamatan Bokoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kurang lebih 18 Km samping timur Kota Yogyakarta atau 50 Km barat daya Kota Solo.
Perjalanan lo sampai hingga di titik dimana candi ini berdiri memang akan lewat desa-desa dengan dihiasai sawah serta perbukitan hijau. Serta sepanjang perjalanan lo, lo akan melalui dua buah candi yakni Candi Ijo serta Candi Abang. Jika lo memiliki banyaknya waktu, tentunya bertandang ke candi-candi itu dapat jadi satu pilihan yang pas.
Sesudah melalui jalanan desa yang naik pada akhirnya sampai di pintu gerbang Ratu Boko. Saat lo datang di lokasi candi ini, lo langsung akan lihat konstruksi candi yang tetap berdiri, memang tidak sama dengan Borobudur, Prambanan serta candi-candi lainnya sebab banyak orang umumnya mempunyai kesan-kesan jika Ratu Boko ialah satu kompleks kerajaan.
Lo akan langsung diterima dengan gerbang masuk yang berundak, selanjutnya ada pendopo, permandian, serta direncanakan ada pemukiman-pemukiman yang dahulunya berkonstruksi kayu-kayu tetapi yang terlihat sampai sekarang tinggal pondasinya saja.
Ini juga yang seringkali sekali jadi satu dilema dipikiran beberapa orang. Jika mana dilhat dari konstruksi yang memiliki bahan batu andhesit karena itu Candi Ratu Boko ada yang berpikiran jika bangunan ini satu candi, tetapi sebenarnya memang bukan candi. Tetapi satu keraton tetapi sebab dari bangunannya yang telah roboh jadi terdapat banyak pro serta kontra pada ini.
Namun saja masih mempunyai ketidaksamaan di antara keraton-keraton yang berada di Pulau Jawa sebab kedudukannya yang ada di atas bukit. Sedang keraton lainnya umumnya dibangun di dataran yang gampang dicapai dengan ada komponen-komponen khusus misalnya alun-alun serta yang lain.
Lokasi ini mempunyai kelebihan bilamana dibanding dengan beberapa situs riwayat yang lain. Sebab ada satu spot yang ada di kiri gapura, spot itu diberi nama Candi Pembakaran atau bus disebutkan tempat kremasi yang mana candi-candi lainnya tidak ada yang semacam ini.
DIperkirakan juga pekerjaan kremasi ialah hal yang telah jadi ketentuan mutlak bila ada kematian. Lihat candi pembakaran yang seperti altar, mengisyaratkan upacara pembakaran mayat adalah satu upacara yang besar pada saat itu sebab sangat mungkin upacara itu didatangi semua masyarakat.
Situasi di Kolam Ratu Boko.
Melingkari lokasi situs riwayat ini tentu saja adalah hal yang perlu lo kerjakan, sebab memang ada beberapa pilihan tempat yang benar-benar indah dan simpan banyak riwayat dan misteri. Untuk awal perjalanan mengeliling Ratu Boko ini dianjurkan dari mulai gerbang penting.
Di gerbang penting lo akan lihat 2 pintu di Paduraksa dengan satu atap berupa Ratna yang manfaatnya sebagi pintu masuk penting. Pintu yang pertama dibuat dari batuan andesit, tetapi lantai serta tembok tanggaya dibuat dari batu kapur putih halus. Panjang pintu pertama adalah 12 mtr., lebar 6,90 mtr. serta tinggi 5,05 mtr. seta mempunyai 3 pintu. Sedang pintun yang keuda mempunyai panjang 18,60 mtr., lebar 4,50 mtr. seta memilikki 5 pintu.
Sesudah dari gerbang penting, perjalanan mengeliilingi Ratu Boko lo teruskan ke Candi Pembakaran serta Sumur Suci. Bangunan itu yang akan pertama-tama lo lihat sesudah masuk gerbang. Berada di samping kiri. Dibuat dari batuan andesit serta memiiki panjang 22,60 mtr., lebar 22,33 mtr. serta tinggi 3,82 mtr.. Candi ini diberi nama Pembakarang sebab diketemukan abu sisa pembakaran di situs candi ini. Ukutan sumurnya 2,30 mtr. x 1,80 mtr., kedalaman airnya pada musim kering 2 mtr.. Jaman dulu otang seringkali mnggunakan air dari sumur suci ini untuk upacara keagamaan di Candi Pembakaran.
Paseban adalah arah selanjutnya, terbagi dalam 2 Batur serta mempunyai panjang 24,6 mtr., lebar 13,3 mtr. dan tinggi 1,16 mtr.. Untuk Paseban barat mempunyai panjang 24,42 mtr., lebar 13,34 mtr. da tinggi 0,8 mtr.. Ke-2 paseban itu dibangun sama-sama bertemu di antara satu dengan yang lain.
Yang paling akhir adalah kolam. Kolam di lokasi Ratu Boko sendiri terdiri jadi 2 sisi, sisi utara serta sisi selatan. Ke-2 sisi dipisah oleh satu dinding penyekat serta tersambung oleh satu pintu. Kompleks dinding penyekat serta tersambung oleh satu pintu. Kompleks sisi utara berupa persegi. Terbagi dalam 7 kolam (5 kolam besar serta 2 kolam kecil) , sedang kompleks sisi selatan terbagi dalam 28 kolam (14 kolam besar berupa bundar , 13 kolam kecil berupa bilat serta 1 kolam berupa kotak). Sangat banyak yah kolamnya. Sepertinya beberapa orang dahulu seneng berendam atau renang-renang ceria.
Mudah-mudahan dapat jadi satu tutorial kamu saat bertandang kesana yaa. Yang penting adalah selalu untuk kobarkan semangat petualang serta jangan berhenti mempelajari !