Misteri Sumur Ajaib Belanda di Kota Lama Semarang - Lokasi Kota Lama Semarang, Jawa Sedang jadi peninggalan kolonial yang tidak pernah habis untuk ditelusuri. Lokasi yang akrab dipanggil Belanda Kecil atau Little Netherlands ini masih simpan beberapa bangunan misterius, diantaranya kehadiran sumur ajaib.
Sumur tua peninggalan Belanda ini ada pas di samping Gereja Immanuel atau Gereja Blenduk. Persisnya disamping paling dekat dari Taman Srigunting. Bangunan sumur yang kecil itu dijepit oleh beberapa galeri pasar kuno membuat sumber air tua itu tidak demikian terlihat.
Sekilas, kehadiran sumur kecil itu tidak begitu spesial. Tetapi, masyarakat Semarang yang sudah tinggal lama akrab mengatakan dengan sumur misterius serta ajaib. Karena, sumber mata airnya tidak pernah habis meskipun lokasi itu diterjang kemarau panjang.
Panggilan sumur ajaib sebab kedalaman sumur yang cuma empat mtr., tetapi airnya belum pernah melonjak. Setiap kali air diambil dalam jumlahnya banyak, sumber air sumur juga masih melimpah tanpa ada menyusut sedikitpun.
"Air sumur ini sampai sekarang jadi berlangganan pemadam kebakaran. Serta sekali ngambil dapat 13 tangki, tetapi masih melimpah airnya," tutur Teguh Widodo, salah satunya masyarakat di lokasi Kota Lama, Rabu, 13 September 2017.
Pria yang buka lapak di pasar seni di lokasi sumur itu juga akui air sumur tua itu diakui masyarakat dapat mengobati penyakit. Umumnya, masyarakat yang manfaatkan air untuk pengobatan hadir waktu malam hari. Ada pula yang menyengaja mandi di lokasi sumur.
"Dulu waktu saya kecil, beberapa pedagang Pasar Johar teratur hadir kesini. Tuturnya ingin mendapatkan karunia di sumur ajaib yang tidak pernah kering," kata pria yang seorang kolektor uang kuno itu.
Tidak hanya tidak pernah kering, sumur tua itu diakui simpan bagian mistik tertentu. Hal tersebut juga yang pernah disaksikan oleh Teguh yang biasa mangkal di lokasi itu.
"Saya pernah lihat waktu mobil tangki pemadam kebakaran ambil air di sini. Kebetulan petugasnya berlaku tidak sopan serta saat itu juga mobil pemadamnya macet. Itu seringkali berlangsung," tuturnya.
Walau demikian, belumlah ada rujukan riwayat yang cukup jelas menerangkan kapan sumur tua peninggalan kolonial itu dibuat. Tetapi banyak yang yakin jika kehadiran sumur ditengah-tengah lokasi sisa pemukiman Belanda itu jadi urat nadi penghidupan masyarakat saat itu.
Mujiono, masyarakat yang lain akui, semenjak beberapa puluh tahun yang lalu sumber mata air di sumur tua cukup menolong masyarakat. Lebih masuk pucuk kemarau seperti sekarang.
"Saya anggap umur sumur tua di sini hampir sama juga dengan bangunan Gereja Immanuel. Karena, bapak saya dulu ngangsu air di sini. Airnya jernih serta aman buat mandi serta membersihkan pakaian. Memang lokasi Kota Lama mengacu peta ada ruangan bawah tanah sampai tembus laut. Hanya sampai sekarang belum bertemu dalam tanahnya," tutur ia.