Narasi Mistis di Seputar Tempat Penemuan Situs Majapahit - Penemuan sisa bangunan rumah di waktu Kerajaan Majapahit di Desa Puri, Kabupaten Mojokerto tidak terlepas dari narasi mistis. Tidak hanya sang pemilik tanah yang pernah punya mimpi dikunjungi pria berjenggot, penemuan itu karena penerawangan seorang pakar spiritual yang perduli dengan riwayat Majapahit.
Menurut Ki Wiro Kadek, pengasuh Padepokan Tlasih 87 yang tinggal di Desa Sumber Girang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, waktu terlibat perbincangan dengan detiksurabaya.com, Rabu (5/1/2011), bila di tempat penemuan situs sekarang dipercaya ada banyak sekali bekas-bekas bangunan Kerajaan Majapahit.
"Jika faksi BP3 ingin menggali, di seputar sini banyak sisa rumah peninggalan Kerajaan Majapahit. Bukan hanya itu, di sini ada beberapa pusaka," papar Ki Wiro Kadek, yang sesepuh Desa Sumber Girang, yang memiliki jarak seputar 1,5 km dari Desa Puri.
Tidak hanya di tempat persawahan punya Suprapto, sisa-sisa kejayahan Majapahit menurut Ki Wiro Kadek ada di samping Barat serta Timur tempat penemuan sisa bangunan rumah.
Dalam tempat itu menurut Ki Wiro Kadek, ada dua pohon beringin yang diyakininya paling besar di Mojokerto, serta masih memiliki jalinan kuat dengan situs yang sudah diketemukan sekarang.
"Ke-2 pohon beringin itu paling besar di Mojokerto, untuk ukurannya yang terbesar ialah pohon yang di samping timur," kata Ki Wiro Kadek.
Pohon beringin di samping timur, jelas Ki Wiro adalah tempat beribadah lelaki agama Hindu serta pohon samping barat ialah tempat beribadah wanita. "Itu tempat beribadah umat Hindu, serta benar-benar keramat," katanya.
"Penilaian spiritual saya, di ke-2 pohon beringin itu ada sisa Pura," imbuhya.
Kelihatannya, pengakuan Ki Wiro Kadek itu dibetulkan oleh masyarakat ditempat. Masalahnya mereka akui seringkali dengar beberapa suara gamelan dari tempat itu waktu malam hari. Serta, dari tempat penemuan situs yang sekarang tengah digali oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur, mereka seringkali mencium berbau
"Saya seringkali dengar suara gamelan dari arah pohon itu, tetapi biasa jadi tidak takut," kata Wardi (67), salah masyarakat Dusun Tegal Sari, Desa Puri.
Tidak hanya Wardi, seorang masyarakat yang lain akui pernah lihat penampakan dari arah pohon beringin. Waktu itu, Hadi (47), yang masyarakat ditempat lihat satu kereta kuda dari arah pohon beringin yang di samping timur.
"Saya menyaksikannya dari terlalu jauh. Jadi tidak tahu adakah orangnya di atas kereta kuda itu. Tetapi kereta kuda itu seperti kereta kerajaan," papar di dengan suara penuh kepercayaan.