Masalah penemuan mayat wanita terbungkus dalam plastik hitam di jurang pinggir Jalan Raya Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (5/2) malam, sekarang jadi satu misteri.
"Tanda bukti yang kita dapatkan masih minim. Jadi Jati diri korban sampai saat ini belum didapati," kata Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo dalam pertemuan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Senin.
Dalam kesempatannya, Bagus menjelaskan jika penyidik sudah mengecek minimal 19 saksi. Tetapi hasil kontrol saksi-saksi dan bukti lapangan, belum dapat ungkap jati diri dan motif dari masalah sangkaan pembunuhan ini.
Akan tetapi, Bagus memperjelas jika polisi terus kerja. Dengan dibantu Polda NTB serta semua anggota barisan Polres Lombok Barat, kasusnya sekarang jadi perhatian kepolisian.
Selanjutnya, Bagus mengemukakan jika hasil autopsi RS Bhayangkara Mataram tentang beberapa ciri fisik korban sekarang jadi jagoan kepolisian dalam ungkap kasusnya.
Pergi dari pengenalan beberapa ciri fisik korban, ia mengharap identitasnya bisa tersingkap berdasar identifikasi masyarakat yang melapor tentang kehilangan anggota keluarganya.
"Jadi jika ada warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan beberapa ciri fisik yang kita dapatkan. Kita meminta supaya langsung melapor," katanya.
Untuk gagasan pemungutan sampel DNA korban, faksinya belum melakukan. Akan tetapi, Bagus memperjelas hal itu akan selekasnya dikerjakan supaya mempermudah proses identifikasinya.
Selanjutnya, Bagus mengemukakan ciri fisik mayat wanita yang disangka korban pembunuhan ini. Berdasar hasil autopsinya, korban mempunyai muka bundar, beralis tebal, dengan panjang rambut sebahu.
Tingginya di antara 158-160 cm dengan warna kulit sawo masak. Sinyal badan yang dapat dikenal cuma gigi geraham samping kirinya menghitam. Untuk usianya, korban direncanakan telah berumur remaja dengan tenggang 17-30 tahun.