Viral! Kisah Mistik Di balik Musibah Situ Gintung




Waduk tandon air hujan Situ Gintung, mendadak jadi sumber kabar berita mass media nasional. Waduk seluas 21 Hektare yang dapat memuat kira-kira 2,1 juta mtr. kubik air itu meluber membanjiri pemukiman masyarakat seputar. Akhirnya, 100 jiwa melayang-layang karena terjangan air bah waduk Situ Gintung.

Sebelum kejadian ironis itu, waduk yang berada di lokasi Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, sebenarnya adalah tempat yang seringkali didatangi masyarakat untuk sebatas nikmati situasi alam terbuka.

Di Situ Gintung, tersaji panorama alam yang asri, pepehonan teduh tumbuh dipingiran waduk, tidak ayal pohon-pohon itu jadi rumah beberapa tipe burung. Air waduk yang jernih jadi sumber penelusuran masyarakat, memancing ikan jadi kegiatan nelayan seputar waduk. Tambak budidaya ikan bersebaran di sekitar tandon Situ Gintung.

Pemondokan saung ada dilokasi, buat menganakemaskan pengunjung yang akan melepas capek setelah berolah raga sore melingkari ruang Situ. Di lain sisi, jika malam datang ruang Situ Gintung ramai didatangi kaula muda untuk habiskan malam dengan pasangan atau rekan sejawat.

Tetapi tahukah anda cerita misteri sebelum kejadian robohnya dinding waduk Situ Gintung?

Berdasar pembicaraan beberapa masyarakat yang menetap di sekitar Situ Gintung, banyak keanehan yang dirasakan masyarakat sebelum momen banjir bandang itu hadir. Salah satunya:

Hujan deras dibarengi petir 


Kejadian runtuhnya tanggul waduk Situ Gitung, Jumat 27 Maret 2009 pagi hari, langsung mencengangkan masyarakat. Bersama-sama masyarakat mendatangi tempat musibah untuk lihat dengan cara langsung dahsyatnya hantaman air ke beberapa bangunan yang ada pas di bawah tanggul.

Nahas, bangunan yang ada dilokasi rata tersapu air 2,1 juta kubik. Puing bangunan tertutup lumpur.

Dikisahkan mendekati insiden, beberapa masyarakat sudah merasakan kuatir dengan keadaan tanggul yang telah retak ditambah lagi keadaan cuaca hujan deras lumayan lama. Keadaan tanggul kelihatan telah retak serta tembus air, kelihatannya air datang dari dalam waduk.

Ada pergerakan air ditengah-tengah danau 


Mitos buaya putih penunggu danau Situ Gintung, menempel benar dalam kepercayaan masyarakat seputar situ. Berdasar info dari mulut ke mulut, seringkali masyarakat lihat terdapatnya figur buaya putih penunggu Situ, memperlihatkan bentuk di atas permukaan danau.

Nah, beberapa waktu sebelum kejadian jebolnya tanggul, penampakan itu berlangsung dibarengi terdapatnya pergerakan air ditengah-tengah danau. Pergerakan air itu seperti mengisap suatu hal yang ada dipermukaan. Serta sesudah momen itu air danau sempat surut mencolok.

Tikus Berhamburan penuhi rumah masyarakat 


Seakan berpesan pada masyarakat seputar waduk Situ Gintung berkaitan akan datangnya musibah itu, beberapa ribu tikus keluar sarang berhamburan penuhi sudut rumah, tikus-tikus itu seperti merasakan resah, mondar-mandir di sekitar pekarangan rumah sekalian keluarkan suara uniknya.

Beberapa waktu sebelum insiden itu, beberapa masyarakat rasakan hal tersebut. mereka jengkel dengan adanya banyak tikus yang bersebaran disana-sini. Tidak diduga itu adalah petanda hadir musibah besar di tepian kota Jakarta.


Sesudah Azan Subuh, terdengar Suara deru dari Danau Situ Gintung 

Banyak masyarakat yakini bencana runtuhnya tanggul Situ Gintung tidak cuma karena kelengahan dinas berkaitan dalam menjaga serta mengatur tanggul. Mereka yakin runtuhnya tanggul dibarengi terlibat suatu hal yang tidak kelihatan.

Menurut narasi masyarakat, sesudah azan subuh terdengar deru seperti halilintar dari tengah danau, diikuti dengan runtuhnya tanggul sisi utara waduk Situ Gintung.

Anehnya, masyarakat yang ada dalam masjid persis di bawah waduk selamat dari amukan air bah yang menerjang bangunan. Serta masyarakat dipertunjukkan bagaimana ganasnya air menghajar benda didepannya.