Jadi Kota Pahlawan, tidak bingung jika Surabaya mempunyai banyak tempat peninggalan riwayat. Tiap bangunan bersejarah mempunyai ceritanya semasing. Demikian juga dengan Penjara Kalisosok, penjara bawah tanah yang telah dibuat semenjak kira-kira 200 tahun yang kemarin.
Banyak narasi yang terukir dibalik dinding penjara bawah tanah ini. Mencuplik info dari account Instagram @lovesuroboyo, banyak pejuang kemerdekaan Indonesia pernah rasakan kejamnya Penjara Kalisosok di Surabaya khususnya di waktu 1940 sampai 1943, waktu waktu pendudukan Jepang.
Dari mulai Soekarno, WR.Soepratman, Kiai Haji Mas Mansur sampai Cak Durasim sempat tempati penjara ini. Beberapa orang yang masuk penjara ini umumnya mereka yang dipandang meneror atau memprovokasi warga supaya makin tidak suka penjajah.
Penjara Kalisosok dibuat oleh Pemerintah Belanda pada 1 September 1808 dengan ongkos sebesar 8000 gulden. Penjara ini terdapat di lokasi Surabaya Utara, persisnya di Jalan Kasuari Nomor 5 Krembangan. Tempat ini didapati dibuat waktu kepimpinan Herman Williem Daendels yang waktu itu memegang gubernur jenderal Hindia Belanda ke-36.
Berdasar info yang dikumpulkan Liputan6.com, di waktu dulu, penjara ini disebut jadi tempat yang paling ditakuti beberapa terpidana. Hal tersebut karena tempatnya yang sempit, gelap serta pengap.
Satu ruang disana cuma memiliki 20 orang. Tetapi saat itu diminta supaya dapat dihuni 90 orang. Dinding antar biliknya juga dibikin benar-benar tebal. Didapati, dulu penjara bawah tanah ini dipakai jadi tempat penyiksaan. Tidak bingung jika warga seputar memandang penjara yang berdiri di lokasi JMP Surabaya Utara ini berkesan angker.
Sekarang, bekas Penjara Kalisosok juga belum juga jelas status miliknya. Ini membuat penjara ini menjadi tidak tertangani. Sebetulnya, penjara ini dapat jadikan wisata heritage buat masyarakat Surabaya. Mengingat, Penjara Kalisosok ini terhitung Cagar Budaya type B yang perlu dilindungi pemerintah.