Mengerikan, Pernah Dengar Hantu Keranda? Berikut Salah Satu Kisahnya.



Hantu keranda atau rombongan pengantar jenazah tentu terkenal terutamanya didesa-desa. Banyak yang pernah merasakan atau lihat langsung penampakan jkeranda berjalan atau serta komplet bersama dengan beberapa pengiringnya. Konon daerah atau kampung yang dilalui lelembut tipe ini akan alami sripah atau kematian pada salah satunya masyarakatnya.

SUATU hari di kampung saya ada berita memilukan. Salah satunya masyarakat wafat sebab kecelakaan jalan raya di Jakarta. Langsung dibawa pulang ke kampung halaman ke desa. Semenjak ada berita itu situasi di desa menjadi menakutkan.

Sore harinya jenazah itu datang di dalam rumah tempat tinggal serta untuk sesaat diinapkan sebab suatu hal. Siang esoknya, jenazah akan disemayamkan.

Sesudah acara pemakaman, malam hari situasi sangat terasa sepi. Seputar jam dua malam Pakdhe Ton (bukan nama sebetulnya) pulang dari rumah saudaranya. Dia harus melalui depan rumah masyarakat yang baru wafat itu. Pakdhe Ton sendirian berjalan kaki. Sesudah beberapa mtr. melewati rumah itu, dia dengar suara orang di belakangnya serta banyaknya banyak sekali.

Suaranya mendengung, tidak jelas apa yang di lafalkan. Pakdhe Ton melihat ke belakang, gandrik! Beberapa figur sedang menggotong keranda mayat.

Pakdhe Ton berdiri kaku tidak dapat bergerak. Tubuhnya gemetar ketakutan. Rombongan itu melalui Pakdhe Ton, seolah tidak memedulikannya. Suaranya benar-benar menakutkan.

Pakdhe Ton lantas lihat keranda mayat yang digotong tanpa ada kain penutup. Di dalamnya kelihatan figur terbungkus kain putih kumal. Tercium berbau bangkai menusuk dari figur putih itu. Yang lebih menyeramkan, beberapa pengiringnya berjubah hitam dengan muka seperti tengkorak hitam menyeramkan. Mereka tidak berjalan mengambil langkah seperti manusia tapi terbang.

Pakdhe Ton berupaya melanjutkan perjalanan pulang dengan jantung berdebar kencang. Rasa takut benar-benar memberatkan langkah kakinya. Tetapi buat masyarakat ditempat, mereka memiliki kepercayaan jika lihat hantu pengiring jenazah, harus turut mengantarkan sampai ke ujung atau tepian desa, faktanya supaya tidak ada masyarakat yang wafat di desa mereka sendiri. Pakdhe Ton terus berjalan ikuti rombongan jenazah itu sampai batas desa, walau sebenarnya tempat tinggalnya telah lewatkan jauh.

Setelah tiba di batas desa, persisnya di pertigaan jalan, rombongan hantu pengiring jenazah itu terus berjalan ke arah desa tetangga. Serta waktu itu Pakdhe Ton membelokkan arahnya ke satu warung yang ada di sudut pertigaan jalan itu. Warung itu telah tutup. Pakdhe Ton membangunkan pemilik warung serta bercerita apa yang barusan dirasakannya.

Serta yang membuat misteri ini dapat dibuktikan kebenarannya ialah esok harinya ada masyarakat wafat di desa tetangga tujuan rombongan hantu pengiring jenazah itu!