Menelisik Cerita Mistis Monumen Pancasila Sakti



MONUMEN Pancasila Sakti adalah saksi dari penyiksaan PKI pada beberapa tokoh Tanah Air. Tempat ini juga simpan aura mistis, sebab berlangsungnya kekejaman serta penyiksaan pahlawan nasional yang masih terekam serta tersimpan komplet di monumen ini.

Serta, Keadaan monumen pada siang hari juga tidak hilangkan situasi menakutkan insiden waktu itu. Hal itu dilukiskan Monumen Pancasila Sakti dengan keadaan ruang yang tidak demikian jelas yang sepi. Monumen ini populer mempunyai aura mistis.

Museum paseban mempunyai dua lantai, di lantai satu kita bisa lihat tersisa - tersisa baju serta peninggalan ke tujuh jenderal yang di bunuh PKI. Dilantai berikut yang kadang masih tercium berbau anyir dari ruang yang simpan pakaian - pakaian sisa berlumuran darah beberapa ke tujuh jenderal.

"Berbau - berbau ada, di museum bawah, kaya berbau - berbau amis begitu cukup seringkali ," tutur Pak Toto, seorang penjaga parkir monumen yang telah lama kerja.

Monumen Pancasila Sakti

Menurut dia di museum ada figur lelaki yang kenakan pakaian angkatan dengan keadaan yang berlumuran darah. Figur itu dipercaya masyarakat jadi 'penunggu' museum.

Sedang di lantai dua, ada diorama mengenai proses penangkapannya. Disamping itu, di atas ada jembatan yang menyambungkan dengan museum pengkhianatan PKI. Dari museum itu kita bisa lihat Partai Komunis Indonesia sebelum 1965. Masih memakai diorama, museum itu menceritakan gerakan PKI di Jawa Tengah sampai Jawa timur.

Cuma memiliki jarak seputar 70 mtr. dari museum Pengkhianatan PKI ada sumur tempat pembuangan ke tujuh Jenderal barusan. Sebelum dibuang ke sumur, beberapa jendral disiksa terlebih dulu di serambi penyiksaan yang terdapat persis di samping sumur.

Museum lubang buaya

"Di sumur sempat juga ada saat itu pengunjung yang kesurupan, itu dikarenakan ia sendiri, sebab ia berteriak di deket sumur, kan disana memang dilarang (berisik-Red), memang ada peraturannya disana," sambung lelaki paruh baya itu.

Beberapa suara mistis seperti pekikan satu orang minta tolong sering di dengarnya. Menurut lelaki tua itu suara itu datang dari sekitaran lubang sumur. Sumur itu namanya "Sumur Maut", tempat yang dipakai PKI untuk mengubur tujuh jenazah pahlawan revolusi. Sumur itu dahulunya jadikan masyarakat jadi sumber air. Tetapi sesudah PKI hadir, jangankan untuk ambil air, untuk hadir saja tidak diperbolehkan.

Tidak hanya serambi penyiksaan, di seputar sumur ada juga bangunan yang dipakai PKI saat itu jadi dapur umum serta pos komando. Bangunan tua itu berdiri cukup dengan tembok yang dibuat dari anyaman bambu. Barang - barang yang ada di bangunan itu konon masih asli punya masyarakat di zaman itu.

Walau insiden PKI telah berlalu sudah lama, tetapi Monumen ini masih tersisa narasi - narasi misteri. Baik yang di rasakan beberapa pekerja, atau masyarakat seputar. Tempat Lubang Buaya yang benar-benar dekat sama pemukiman, konon membuat banyak masyarakat merasakanya. Menurut pernyataan Sarmili, masyarakat sekaligus juga tukang sapu di monumen ini, masyarakat seputar telah tidaklah heran dengan hal - hal semacam itu sebab seringkali merasakan.

"Jika masyarakat sich telah tidak bingung sama insiden - insiden semacam itu, sebab memang seringkali, suara hentakan kaki orang baris - berbaris, seperti TNI upacara, rapi suaranya" Pungkas Sarmili

Tidak hanya serambi penyiksaan, di seputar sumur ada juga bangunan yang dipakai PKI saat itu jadi dapur umum serta pos komando. Bangunan tua itu berdiri cukup dengan tembok yang dibuat dari anyaman bambu. Barang - barang yang ada di bangunan itu konon masih asli punya masyarakat di zaman itu.

Walau insiden PKI telah berlalu sudah lama, tetapi Monumen ini masih tersisa narasi - narasi misteri. Baik yang di rasakan beberapa pekerja, atau masyarakat seputar. Tempat Lubang Buaya yang benar-benar dekat sama pemukiman, konon membuat banyak masyarakat merasakanya. Menurut pernyataan Sarmili, masyarakat sekaligus juga tukang sapu di monumen ini, masyarakat seputar telah tidaklah heran dengan hal - hal semacam itu sebab seringkali merasakan.

"Jika masyarakat sich telah tidak bingung sama insiden - insiden semacam itu, sebab memang seringkali, suara hentakan kaki orang baris - berbaris, seperti TNI upacara, rapi suaranya" Pungkas Sarmili