Kisah Nyata Penampakan Hantu Stasiun Cerita Menakutkan Serta Mengerikan


Pada narasi hantu paling baru kesempatan ini admin akan share cerita mistis nyata paling baru mengenai penampakan hantu seram.Narasi seram serta menakutkan yang disebut narasi menakutkan cerita riil ini dihadapi oleh satu orang yang namanya Tuti.

Kisah Misteri Nyata Hantu Paling Seram Serta Menakutkan Penunggu Setasiun 

Narasi Horor Riil Paling Seram dan Demikian Menakutkan, Berani Baca Momen ini ditemui Tuti sekitaran th. 2001. Pada saat musim buah rambutan tengah melimpah ruah. Tuti rupanya salah satu pengagum berat buah-buahan yang hanya berbuah pada sebuah musim ini. Nah, karena tertarik dengan buah mempunyai rambut ini, beberapa sampai ia alami momen menyeramkan ini. Pada larut malam dia dijumpai gerombolan orang aneh yang jalan bersama-sama.

Seperti dikatakan Tuti dalam kisahnya, waktu ia demikian inginkan nikmati fresh buah rambutan, pada tengah malampun tidak akan membuat surut nikmati. Dia sudah berulang-kali beli pada larut malam, karena menunggu sampai suaminya yang bekerja jadi satpam pulang kerja. Seperti malam itu, dia berdua bersamaan suaminya memiliki kemauan untuk beli buah rambutan di wilayah tepi kota. Tempat tujuan yakni satu sentral rombak muat buah rambutan. Jarak menempuh dari tempat tinggalnya cukup jauh. Walaupun begitu, karena sudah maksudnya, Tuti tetaplah pergi dengan alasan disana bisa pilih buah yang masih fresh dan cukup murah.

Waktu malam itu setelah suaminya kerja, jam perlihatkan jam 20. 00. Belum benar-benar larut memang. Keduanya berboncengan naik sepeda motor, sekaligus inginkan cari angin. Setelah memilih-milih buah rambutan keduanya memiliki tujuan sesegera pulang. Tanpa merasakan hujan mulai turun rintik-rintik. Sekejap keduanya tidak bawa mantel. Karena takut kehujanan dan masuk angin, selanjutnya pilih tempat untuk berteduh. Sampai gerimis berhenti waktu tidak merasakan telah dekati larut malam.

Saat melirik jarum kecil arlojinya menunjuk angka 12 (larut malam, red) kurang sedikit. Karena takut benar-benar lama di jalan, selanjutnya diputuskan untuk tetaplah melanjutkan perjalanan. Tidak merasakan perjalanan mulai masuk wilayah tepian. Jalan kelihatan sepi dan lampu di seputar padam. Di muka kelihatan ada truk yang berhenti. Motor tetap jalan sampai hampir dekati truk yang berhenti cocok di muka stasiun itu. Waktu hampir dekati kira-kira memiliki jarak 1 mtr., Tuti dan suaminya pernah tidak percaya lihat rombongan orang yang jalan melintas jalan dengan bergandengan. Banyaknya ada banyak puluh. Yang anehnya, muka mereka pucat pasi, tanpa ekspresi.

Munculnya rombongan itu beberapa sampai buat suaminya menepikan kecepatan motor agar tidak menabrak sebagian orang itu. Sambil tetap jalan Tuti iseng-iseng lihat ke belakang. Anehnya , rombongan orang itu tidak kelihatan sekalinya. Ia coba tanyakanlah pada suaminya, kenyataannya suaminya tidak memandangnya kelihatan di kaca spion. Oleh karena masih ingin tahu selanjutnya Tuti meminta pada suaminya agar menanyakan momen barusan pada satu orang tukang becak yang kebetulan mangkal di dekat stasiun.

Waktu munculnya manusia aneh itu di tanyakanlah, jawaban yang didapatkan justru membuat terhenyak. “Oh… rombongan sebagian orang itu.. Tidak usah takut, mereka itu memang sering terlihat di dekat stasiun. Mereka itu memedi penunggu stasiun, mungkin saja beberapa korban kecelakaan KA yang meninggal dunia setahun lebih lalu. Tidak butuh dipikir, mereka tidak pernah mengganggu, ” tutur tukang becak itu. Mak blek! Jantung Tuti mencari saja lepas dengar perbincangan itu. Maklum seumur-umurnya tidak pernah lihat penampakkan makhluk halus. Setelah tahu Tuti sesegera ajak suaminya secepatnya melanjutkan perjalanan.

Tidak merasakan bulu kuduk nya merinding. Lantas sesampainya di rumah dia masih belum percaya dengan pemandangan itu. Tetapi kata suaminya yang mengetahui tentang ‘dunia lain’ ini mengemukakan jika rombongan yang diliatnya barusan memang bukan manusia, tapi makhluk halus yang gentayangan. Hanya hanya itu yang disebut suaminya. Atas momen yang baru ditemui, Tuti diam-diam mengaku bersyukur karena baru mengetahui itu hantu setelah penampakkan itu tidak terlihat. Jika tahu waktu berpapasan mungkin saja ia sudah tidak sadarkan diri lebih dulu.