Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikelilingi saluran Sungai Musi jadi tempat penghidupan sejumlah besar masyarakatnya. Tetapi, ada misteri yang melegenda dibalik luasnya Sungai Musi yang telah jadi narasi rakyat masyarakat Sumsel.
Misteri Hantu Banyu atau disebutkan Hantu Air serta ikan yang seperti Naga tetap dikisahkan dari generasi ke generasi. Serta banyak yang yakin penampakan figur makhluk astral Hantu Banyu serta Naga Sungai Musi itu riil.
Raden Muhammad (RM) Ali Hanafiah, Sejarahwan Palembang juga yakini narasi rakyat Hantu Banyu serta Naga itu memang riil.
"Bisa yakin atau mungkin tidak, Hantu Banyu itu ada. Dari narasi masyarakat yang lihat, memiliki bentuk kombinasi di antara manusia serta siamang, rambutnya panjang serta berlendir," katanya pada Liputan6.com dicatat Kamis (22/11/2018).
Hantu Banyu dipercaya seringkali berkunjung ke rumah beberapa masyarakat yang ada di pinggiran Sungai Musi. Rumah panggung memiliki bahan kayu yang berderet di tepi Sungai Musi, umumnya memiliki tangga dibagian belakang rumah untuk ambil air di saluran sungai.
Beberapa masyarakat seringkali berenang serta mandi di belakang tempat tinggalnya, sekaligus juga membersihkan baju serta perlengkapan dapur. Hantu Banyu seringkali membuat perangkap di tangga belakang rumah itu, dengan melumurkan lendir tubuhnya di pijakan tangga.
"Jadi ia mencari korban dengan menanti salah satunya yang tinggal di rumah yang ke belakang. Waktu turun ke tangga serta terpeleset ke sungai, Hantu Banyu langsung menangkapnya," tuturnya.
Umumnya sebagai korbannya ialah beberapa pendatang di dalam rumah itu. Bila tidak ada pendatang baru, masyarakat seputar lah sebagai korbannya. Tiap tahun, ada-ada saja korban yang hilang terbenam di Sungai Musi.
Banyak masalah kematian misterius di Sungai Musi, dari mulai terbenam, terpeleset atau tenggelam waktu berenang serta memancing. Ciri dari korban Hantu Banyu sendiri yakni, badan korban akan muncul dari dalam sungai dalam tempat korban lenyap.
Tubuhnya akan mengapung pada satu atau dua hari sesudah lenyap. Urutan korban Hantu Banyu waktu diketemukan yakni duduk menunduk, ke-2 tangan memeluk ke-2 kaki yang melipat.
"Keadaan kepala sisi belakang berlubang. Mitosnya, lubang itu dibikin Hantu Banyu untuk mengisap otak serta isi kepala korban," katanya.
Hantu Banyu seringkali ada waktu adzan Magrib bergema serta seringkali membidik beberapa pemicu di pinggiran Sungai Musi.
Naga Sungai Musi
Waktu adzan Magrib, kail pancing mendadak akan dikerumuni banyak ikan. Kail pancingan akan terlibat ke sungai. Bila ingin selamat, pemicu harus selekasnya tinggalkan tempat itu. Sebab bila coba dekati kail pancing, Hantu Banyu akan menggenggam kaki korban serta menyeret ke Sungai Musi sampai terbenam.
"Jika terlibat, dibiarkan saja. Pancingannya ditinggal saja atau tali pancingan diputus serta selekasnya bergerak pergi dari sana. Jangan coba-coba untuk mengusung kail, itu perangkap dari Hantu Banyu," tuturnya.
Penampakan figur naga juga jadi legenda Sungai Musi. Konon tuturnya, ada naga yang bersemayam di dalam Sungai Musi serta seringkali memperlihatkan diri di atas permukaan sungai.
"Naga di Sungai Musi seringkali kita ucap dengan ikan Tapa Tembago. Memang seperti dengan naga, tetapi ada masyarakat yang mengatakan Naga," katanya.
Bentuk naga Sungai Musi ini seperti ikan patin, tetapi lebih pipih, warna coklat kehitaman, perutnya lebih lebar, ada kumisnya. Bila terserang matahari, punggungnya akan mengkilap seperti kuningan serta tubuhnya benar-benar panjang.
Naga Sungai Musi ini akan ada bila ada bencana besar di Palembang. Seperti kebakaran hebat di Kelurahan 27 Ilir, 28 Ilir serta 29 Ilir Palembang seputar tahun 1967.
"Waktu itu banyak masyarakat lihat penampakan naga di permukaan Sungai Musi. Beberapa masyarakat juga memandang penampakan itu jadi wangsit serta kejadian alam," tuturnya.