Hotel Sky Garden Semarang Tidak terurus Serta Jadi Istana Hantu



Angker serta Semarang, umumnya akan mengacu ke Lawang Sewu. Kenyataannya, tidak cuma tempat itu yang membuat bulu roma berdiri. Kota yang sempat dipanggil Venesia Asia ini kenyataannya simpan ruang horror yang lain. Diantaranya ialah hotel sky garden Semarang. Hotel ini bersisihan dengan Tanjakan Gombel yang populer angker juga. Tidak itu saja, hotel yang indah dengan bentangan landspace kota semarang itu, sekarang berubah peranan?

Gangguan Ghaib 


Penginapan sky garden Semarang ini ada di jalan besar atau seringkali disebutkan Semarang-Yogya. Di ruang perbukitan itu, banyak wisata kuliner yang menganakemaskan lidah. Sayangnya, ruang seolah mati saat malam telah mulai hadir. Beberapa pilih untuk bergerombol dalam satu restoran, dibanding berpisah dari lampu. Maklum, narasi mengenai penampakan Wewe Gombel seringkali jadi bahasan publik.

Serta keromantisan dapat rusak sebab penampakan genderuwo. Pernah, sepasang kekasih coba nikmati indahnya temaram malam dengan sorot lampu kota seperti bintang. Tempat itu ada di salah satunya lesehan di dekat jurang yang telah dijaga keamanannya. Seorang wanita juga menolehkan mukanya ke jurang. ia juga kaget sebab sesosok gendruwo mengamati keduanya dari bibir jurang.

Narasi mengenai hal tersebut, rupanya memengaruhi kemasyhuran hotel sky garden Semarang. Sekarang, hotel tidak terurus serta belum pernah diurus oleh pengelolanya. Konon, beberapa tamu tetap diteror oleh makhluk halus. Serta beberapa karyawan seringkali alami kerasukan. Ini tidak lepas dari riwayat tempatnya. Bangunan itu, minimal berdiri di atas pekuburan Cina yang digusur sewaktu kolonial Belanda. Dengan alasan percepatan akses ke luar kota, Semarang juga berbenah diri serta menggeser semua yang menghambat.

Tempat Bunuh Diri 


Sebab hotel sky garden di Semarang tidak dioperasikan, kriminalitas juga membuntutinya. Minimal, gterdapat dua kriminalitas yang akrab ditelinga masyarakat; pembunuhan serta pemerkosaan. Beberapa masyarakat sebetulnya telah lakukan mencegah semaksimal kemungkinan, namun mereka tetap kecurian dengan tingkah beberapa aktor. Tentu saja, itu meningkatkan daftar panjang sumber daya negatif di hotel itu. Ditambah lagi, rupa dari hotel yang eksklusif itu sekarang lapuk dikonsumsi jaman.

Sumber arwah ingin tahu juga tidak berhenti dari tindak kriminalitas di atas. Orang yang berputus harapan juga memakainya untuk tempat gantung diri. Cerita ini hampir sama dengan gunung di jepang yang digunakan untuk bunuh diri. Di Hotel itu, konon ada makhluk yang dapat membisikkan keputus asaan makin dalam pada manusia. Seolah dikendalikan oleh makhluk ghaib, korbannya juga selekasnya akhiri hidupnya.

Laka Lantas


Di ruang itu sempat juga berlangsung laka lantas yang menelan banyak korban. Mereka ialah rombongan penganting dari Solo pada tahun 1960-an. Narasi mengenai rombongan pernikahan itu sangat akrab buat masyarakat. Untuk kembali kenang serta menghargai mereka, ada batu nisan dengan dimensi 30 cm x 40 cm dengan enkripsi nama korban. Usaha itu dipakai untuk menentramkan rawah mereka agar tidak mengganggu beberapa pengemudi. Bertumpu pada cerita itu, ada mitos Air Mata Pengantin. Orang Jawa seringkali mengatakan Sendang Nganten.

Buat siapa saja yang menikah serta melalui ruang itu, mereka sebaiknya buang uang receh serta menyembelih ayam putih mulus. Arah intinya, tentu saja ajak berdamai serta mengalihkan nasib jelek agar tidak menerpa penganting yang melewatinya. Kemungkinan, hal tersebut membuat hotel sky garden Semarang pilih untuk gulung tikar. Kenyataannya, walau terhitung ruang strategis, tetapi beberapa pakar waris tidak coba hidupkan hotel.