Yakin atau Tidak . Tetapi, itu yang dirasakan beberapa pekerja Paket 3 tol Bali (Tuban/Simpang Lapangan terbang - Simpang Benoa) yang saat ini diketahui dengan nama Tol Bali Mandara. Beberapa pekerja yang terjun langsung mengerjakan project itu seringkali menjumpai beberapa hal aneh. Seperti yang dikisahkan oleh Senior Manajer PT Hutama Karya, I Nyoman Sujaya.
“Beberapa kali sempat berlangsung insiden aneh di project,” tutur Sujaya. Ia menjelaskan, insiden aneh berlangsung umumnya saat malam hari.
“Memang berlangsung di luar logika, tetapi fakta berlangsung semacam itu. Kami masih menghargai serta menghormati hal yang demikian,” tutur Sujaya.
Diterangkan bila insiden aneh ada bermacam narasi. Dari mulai terdapatnya seorang ibu-ibu kenakan pakaian putih hadir mendekati beberapa pekerja. “Waktu malam cocok kami lembur, ada ibu-ibu hadir. Sebab ada orang hadir ya, cuma dipanggil saja,” jelas Sujaya menjelaskan.
Selanjutnya ia bersama dengan beberapa tukang yang lain bingung, mengapa malam-malam ada ibu tua hadir ke project. “Dan jika juga telah malam, tamu sudah pasti di-stop satpam di muka pintu masuk project,” tuturnya keheranan.
Waktu itu belumlah ada apa-apa. “Saat insiden itu kami tingkatkan doa saja dahulu,” jelas Sujaya yang biasa pulang lembur sampai jam 2 pagi itu.
Juga pernah, ada seorang wanita tua datang - datang duduk di atas jangkar ponton ditengah-tengah laut. Si Pekerja yang menyaksikannya langsung lari untuk memberikan laporan pada mandornya. Tetapi, belum jauh pekerja itu berjalan, waktu ia melihat wanita itu telah hilang.
“Aneh jangkar ponton itu kan ditengah-tengah laut, cocok pasang , kok dapat duduk disana. Tetapi saat ingin disampaikan ada orang duduk di atas jangkar, telah hilang,” kata Ngadino, pengontrol project JPD paket 3, bercerita cerita penampakan itu.
Disamping itu, Sujaya sempat juga dengar narasi aneh dari sopirnya. “Ini sopir saya dengar suara wanita menangis saat malam ,” tuturnya. Waktu itu sopirnya menunggui Sujaya lembur serta tidur di atas patung Ngurah Rai atau sebelum masuk pintu tol paket 3.
“Pas tidur, ia dengar ada suara cewek menangis mendesah. Apa sebab patung Ngurah Rai-nya ditiduri jadi ia dengar orang menangis,” tutur Sujaya sekalian ketawa.
Serta insiden aneh sering berjalan seringkali. Seperti hembusan angin benar-benar kencang dengan mendadak dalam tempo demikian detik. “Ya jika angin berdesir kencang sekali, biasa berlangsung. Tetapi kami kira di luar kewajaran, sebab jika angin laut umumnya berdesir kencang dari mulai perlahan sampai keras lantas berhentinya melambat,” tutur Sujaya.
Kebetulan dalam interviu dengan Sujaya di tenda tol, angin kencang keras itu hadir seperti menegur. “Tenda pernah terlepas dengan angin tiba-tiba semacam ini,” tuturnya, Senin (3/12/2012).
Serta insiden aneh paling akhir ialah patahnya tiang pancang tol. “Kejadian paling tidak mungkin ialah tiang pancang patah,” tutur Sujaya.
Menurut dia kualitas tiang pancang saat keluar dari pabrik keadaannya telah standard. “Tiang sampai patah itu tidak mungkin berlangsung, karena itu kami bingung,” tuturnya.
Tetapi ini betul-betul berlangsung. Pemasangan tiang sampai patah. Mujur tidak memunculkan korban jiwa. “Baru akan menanamkan pancang memakai Ponton, langsung retak serta patah. Sepanjang menempatkan tiang pancang di sejumlah wilayah tidak pernah sampai ada insiden tiang pancang patah,” tutur pria yang telah melalang buana mengerjakan project besar di Indonesia itu.
Dengan patahnya tiang pancang, karena itu faksi Pimpro juga langsungkan rapat bersamanya. “Pasca patah, kami yakin jika ada hal yang perlu dihargai. Karena itu mulai itu kami mecaru (pembersihan dengan niskala/alam tidak riil) kecil. Serta di muka pintu tol dikasih seperti palinggih (sangkal) sesaat atau Turus Lumbung tempat mebanten (menghaturkan sajen).
“Kami juga tiap hari, buat tukang atau petugas yang beragama Hindu mebanten disana. Serta yang bukan orang Bali, kami minta untuk banyak berdoa. Sebab tanah Bali ini benar-benar suci,” pungkas pria kelahiran Buleleng itu. Kemudian, tidak lagi ada insiden aneh yang didapati beberapa pekerja.