INI bukan narasi horor atau jadi-jadian. Seorang balita di Samarinda, Kalimantan Timur, hilang dengan misterius. Ada alur cerita yang ganjil dari masalah ini.
Kisahnya berawal waktu Yusuf Ahmad Gazali, seorang balita berumur 4 tahun, diberikan pada tempat penitipan anak (day care). Di dalam rumah penitipan itu ada plang bertulis Pendidikan Anak Umur Awal (PAUD).
Menurut orangtuanya, Yusuf alami telat bicara. Info yang tersebar menyebutkan jika Yusuf alami autisme. Itu tidak benar. Belum pernah ada afirmasi dari dokter yang menjelaskan demikian.
Rajukan Yusuf pada hari paling akhir
Pada sehari, sesudah dua minggu diberikan dalam tempat itu, Yufuf merajuk tidak ingin ditinggal ayahnya.
Umumnya dia suka ada day care bersama dengan rekan-rekan yang lain. Tetapi hari itu tidak sama. Dia menangis, tidak ingin terlepas dari pelukan ayahnya waktu diantar memakai sepeda motor persis di muka pintu PAUD.
Bambang, ayah Yusuf, tidak pernah menduga jika hari itu ialah hari paling akhir dia berjumpa dengan buah hati, anak lelaki salah satu.
Baru beberapa saat tinggalkan PAUD, Bambang mendapatkan berita jika anaknya hilang misterius. Tidak ada satu juga guru yang lihat. Walau sebenarnya, ada 9 guru disana.
Bersama dengan seorang pamannya, Bambang melaju ke tempat PAUD. Disana dia mendapatkan info dari seorang guru jika Yusuf dijemput oleh satu orang memakai sepeda motor.
Sang Penjemput tidak sendirian. Dia membonceng sepeda motor yang dikemudikan seorang wanita. Ada satu anak lain di motor itu.
Guru itu mendapatkan info dari seorang nenek yang tinggal bertetangga dengan tempat PAUD.
Tetapi, info nenek tidak dapat jadikan referensi polisi. Berdasarkan penjelasan Polresta Samarinda, Si Nenek tidak dapat memberi info yang pasti waktu dicheck polisi.
Enam belas hari berlalu. Yusuf pada akhirnya diketemukan tidak bernyawa sejauh 4,5 km. dari tempat PAUD. Ganjil!
Simak juga: Duduk Masalah Balita Hilang dari PAUD, Sangkaan Dikonsumsi Reptil sampai Diketemukan Tanpa ada Kepala
Keganjilan
Beberapa anggota tubuhnya hilang, salah satunya kepala serta leher. Ada juga yang mengambil alih perhatian, semua organ dalam vitalnya musnah: jantung, hati, empedu, sampai ginjal.
Tetapi anehnya, pakaian dalamnya utuh. Tidak ada robek, tidak ada bercah darah setitik juga. Pakaian masih melekat rapi di badannya.
Hasil penyidikan forensik memperoleh, ada sisik binatang buas di badan Yusuf. Polisi menyangka, Yusuf dimangsa binatang buas sesudah tenggelam di parit dekat PAUD.
Kita berhenti sampai di sini dahulu. Apa pemicu kematiannya? Digigit binatang buas, tenggelam, atau mungkin penculikan ?
Pencarian AIMAN
Aiman mencari jalan kematian Yusuf.
Pertama, saya telusuri parit yang disangka jadi tempat dia tenggelam. Saya mengerutkan dahi demikian lihat parit yang disebut.
Yang disebutkan parit itu lebih pas disebutkan got. Lebarnya kurang dari 50 cm. Kedalaman airnya cuma 10 cm, cuma beberapa ruas jari. Masyarakat menjelaskan, bila musim hujan debet air di parit itu cukup deras.
Jaring besi penyaring sampah di muka Kantor Dinas Kesehatan Kalimantan timur disangka susah ditembus jasad bila terbawa banjir, Minggu (15/12/2019). (Spesial)
Ke-2, perjalanan tenggelam 4,5 km bukan perjalanan yang pendek. Jika benar Yusuf tenggelam di parit itu, bermakna tubuhnya bergerak telusuri parit di pinggir jalan penting Kota Samarinda di Jl abdul Wahad Syahrani.
Kemungkinan besar, sebaiknya jasad Yusuf terlibat jembatan ruko atau jalan masuk permukiman.
Ke-3, ini yang ganjil, ada saringan permanen dari besi di ujung parit. Tidak mungkin jasad anak dapat melalui saringan itu.
Tetapi kenyataannya, dia diketemukan di anak sungai Mahakam, jauh dari parit kecil tempat dia disebutkan terjatuh.
Penyidikan polisi
Polisi terus menyelidik masalah ini. Pada saya, Kasatreskrim Polresta Samarinda AKP Damus Harapan menjelaskan, masalah ini ganjil.
Menurut Damus, hasil penyidikan masih berbentuk sesaat.
"Mungkinkah dia tenggelam ditengah-tengah aliran Kota Samarinda yang datar sejauh 4,5 Km? Di ujung parit ada saringan, bagaimana jasad yusuf dapat melalui saringan ini? Jika benar Yusuf tenggelam, bukankah ini ganjil?" bertanya saya penuh keingintahuan.
"Iya," jawab Damus.
Walau ganjil, Damus belum dapat mengaitkan dengan tentu pemicu kematian Bocah Yusuf, terhitung masalah sangkaan penculikan untuk pencurian organ badan.
Semua peluang tengah dijelajahi.
Cerita Aneh, Misteri Hilangnya Seorang Balita di Samarinda
