Narasi misteri paling seram berlangsung di daerah Jawa Timur persisnya di akhir tahun 1998 kemarin. Pada saat itu di daerah Jawa Timur sedang heboh-hebohnya masalah pembantaian yang dikerjakan oleh sekumpulan pelaku dengan menggunakan baju dan cadar berwarna hitam seperti ninja. Cerita ini dituliskan bukan untuk menimbulkan kembali cerita paling menyedihkan yang berlangsung pada saat reformasi tetapi sebatas jadi hiburan serta pelajaran supaya tidak kembali berlangsung momen sama di negeri terkasih ini.
Ya, Kota Jawa Timur pernah dibikin ramai serta menakutkan pada tahun 1998 dengan timbulnya figur misterius bercadar hitam seperti seorang ninja dari Jepang. Ngerinya munculnya ninja misterius itu spesial untuk lakukan pembantaian pada beberapa ulama serta beberapa tokoh lokal yang lain di Jawa Timur. Kejam memang apa yang sudah mereka lakukan pada beberapa puluh serta beberapa ratus rakyat di kota santri itu. Anehnya setiap kali berlangsung momen pembunuhan, ninja misterius itu belum pernah tertangkap baik oleh masyarakat atau aparat keamanan.
Sebetulnya narasi misteri paling seram mengenai hantu gentayangan di Jawa Timur ini tidak ada hubungannya benar-benar dengan tragedi pembantaian di Jawa Timur. Namun insiden yang pernah saya alami ini berlangsung dalam tempo yang hampir bertepatan hingga tiap ingat satu insiden membuat saya teringan dengan insiden lain.
Narasi Misteri Paling Seram Sosok Hantu Gentayangan
Seputar bulan September jika tidak salah ingat suasa kampung saya teramat benar-benar menakutkan sebab rumor pembantain oleh sekumpulan ninja bersenjata. Waktu itu saya masih duduk di kelas 2 SMA dimana seusia saya masih seneng-senengnya keluyuran malam.
Walau emak di dalam rumah telah mewanti-wanti sebelum jam 9 malam harus telah tiba rumah, tetapi sebab saya tipikalnya bandel jadi kurang mempedulikan saran dari emak. Serta saat itu sebab malam minggu saya pulang terlarut malam selesai bermain dengan rekan sekelas. Seputar jam 11 malam saya menggeber Motor Force1 lewat pematang sawah untuk kembali pada rumah.
Sebetulnya saya bisa pulang bersama Ridwan yang tempat tinggalnya tidak demikian jauh dengan rumah ku, tetapi sebab alasan saya jalan lewat pematang sawah bertambah cepat karena itu saya pilih untuk berpisah dengan Ridwan sesampainya di pertigaan samping Puskesmas lebih mengingat jarum penunjuk BBM di spedometer telah mentok dibawah strip merah.
Setibanya di jembatan penghubung ke arah kampung ku dari terlalu jauh tersorot lampu motor figur hitam dengan tubuh tinggi besar tetapi sedikit membungkuk seperti orang yang tengah bersiap-siap mencengkeram suatu hal. Aduh dag dig dug jantungku rasa-rasanya seperti ingin lepas saja, ingin rasa-rasanya putar balik tetapi apa daya bensin telah tipis apabila saya paksakan yang ada justru berhenti ditengah-tengah sawah pikirku dalam hati.
Harapanku untuk selamat malam itu telah hilang, beberapa pikiran tentang figur ninja misterius yang baru heboh-hebohnya dibahas masyarakat Jawa Timur langsung membuat hatiku menciut. Keringat dingin serta gemetar menimpa semua tubuhku. “Tamat Riwayatku” pikirku dalam hati sekalian mempersalahkan diri kita sebab tidak mempedulikan saran emak.
Tetapi demikian jarak motorku serta figur hitam yang terakhir saya tahu adalah hantu gentayangan itu kira-kira seputar 5 langkah, mendadak makhluk itu beralih bentuk jadi asap putih mengepul serta hilang melambung tinggi ke angkasa. Allohu Akbarrr..... Teriakku sekalian menggeber gas motor sampai tidak mempedulikan jalanan berlubang.
Alhamdulillah pada akhirnya hatiku mulai tersadarkan, rasa-rasanya benar-benar plong saat lihat sekumpulan masyarakat kampung bergabung di gardu menjaga. Dalam tempat itu saya sempat narasi ke rekan-rekan serta sebagian besar masyarakat yang berada di sana mengenai momen yang baru saja saya alami.
Nyatanya menurut pembicaraan sesepuh kampung saya figur itu adalah hantu gentayangan yang dahulunya akrab disebutkan dengan “Mbah Bendo” sebab dipercaya jadi penunggu pohon Bendo yang dahulunya ada di samping jembatan yang saya lewati barusan.
Ahhh sesudah berbasa-basi serta menceritakan pada akhirnya saya pulang ke rumah seputar puluk 12 malam serta beralasan ke emak pulang begitu malam sebab berhenti di gardu menjaga sama masyarakat lain hehe.
Demikian cerita narasi misteri paling seram yang pernah saya alami di kampung halaman Jawa Timur. Sedikit pelajaran mengenai narasi hantu gentayangan di atas, jangan sesekali berani menyanggah saran baik orangtua. Janganlah sampai alami nasib sama dengan saya sebab mempedulikan saran emak.