Waduk Lalung Karanganyar Penuh Misteri, Benarkah?

Waduk Lalung mempunyai luas 7.394 hektar dengan daya tampung air sampai 5 juta mtr. kubik. Menurut riwayat yang ada, waduk ini dibikin supaya warga Belanda waktu itu tidak kekurangan air untuk pertanian.

Waduk Lalung dibuat pada saat masa kolonialisme Belanda tahun 1940, sampai pada tahun 1942 dengan pembuatan seutuhnya oleh pribumi. Saat Belanda membuat waduk ini nyatanya Jepang sudah hadir hingga penyelesaiannya jadi tidak usai.

Dibalik keindahan pemandangannya yang memesona, Waduk Lalung ini nyatanya mempunyai narasi misteri yang menyelimuti. Diceritakan jika pada tahun 2012 seorang pemuda namanya Suprapto masyarakat Jaten Karanganyar berjumpa dengan Sri Wahyuningsih pada suatu acara pasar malam yang diselenggarakan di seputar Waduk Lalung.

Waduk Lalung Karananyar


Keduanya jalani waktu pacaran serta berjalan seperti biasa seperti jadi sepasang kekasih. Hal aneh berlangsung saat Suprapto bawa keluarganya untuk melamar Sri Wahyuningsih, nyatanya alamat yang diberi oleh Sri cuma berbentuk satu pohon dengan sumur yang ada di bawahnya.

Masyarakat seputar menyebutkan sumur itu jadi Sumur Bandung atau Petilasan Nyai Dewi Sri Nyai Dewi Sri menurut legenda yang tersebar di warga ialah seorang istri dari Kyai Sekar Gadung Kenongo yang hidup 900 tahun yang kemarin. Warga seputar yakin jika Nyai Dewi Sri adalah penunggu sumur serta pohon keramat itu.

Narasi mistis yang lain yang ada ialah pohon yang ada ditengah-tengah Waduk Lalung adalah rumah dari Mbah Gento. Dia bukan seorang manusia tetapi jin yang hidup menunggu Waduk Lalung. Serta beberapa warga yakin jika pohon itu adalah pintu gerbang ke arah alam ghaib yang tersembunyi antara Waduk Lalung.