Narasi KKN di Desa Penari yang sedang viral di beberapa sosial media membuat beberapa netizen bertanya-tanya dimana tempat tentu dari desa itu. Menurut narasi dari thread di akunTwitter @SimpleMan1378523, desa penari diceritakan ada di wilayah Jawa Timur. Pertaruhan mulai ada, beberapa ada yang mengatakan desa penari terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur.
Rawa Bayu, Banyuwangi. Tempatnya yang ada pada kaki Gunung Raung, membuat Rawa Bayu ini mempunyai beberapa sumber mata air yang jadikan tujuan wisata budaya populer di Banyuwangi. Di lain sisi, tempat ini adalah salah satu tempat keramat dimana beberapa pengunjung seringkali bersemedi serta lakukan tradisi ritual mistis.
Beberapa orang yang beranggapan tempat ini disangka adalah tempat tempat KKN di desa penari. Bagian mistis tempat ini seringkali disangkut pautkan dengan insiden yang berada di cerita desa penari. Salah satunya penunggu yang terpopuler ialah penunggu Rawa Bayu, Prabu Tawang Alun dengan penjaganya, sesosok harimau putih.
1. Sejarah mistis di Rawa Bayu
Konon tuturnya, ada satu sosok penunggu paling tua penunggu danau semenjak jaman dulu yang sering dipanggil Ki Jalu. Tetapi, sosoknya tidak asal-asalan orang bisa memandangnya. Oleh karenanya, figur Ki Jalu tidak bisa dilukiskan bentuknya.
"Sosok namanya Ki jalu. Tetapi maaf deskripsi figurnya tidak bisa disebut. Serta orang yang mempunyai indra ke enam juga, tidak asal-asalan orang yang dapat berjumpa dengannya," tutur Cak Jo.
2. Gerbang gaib jadi pintu masuk ke arah Rawa Bayu
kalian akan rasakan udara yang tidak sama tidak lama setelah masuk area itu. Jo rasakan situasi damai serta tenang dengan aura yang positif di sekitar danau Rawa Bayu.
"Sebetulnya ini ada gerbangnya begitu, serta di sini beberapa orang yang arahnya kesana semua. Duduk semua tetapi arahnya kesana semua," jelas Cak Jo, sekalian menunjuk salah satunya bagian.
3. Ada sumber mata air di area Rawa Bayu yang memiliki kandungan daya positif
Di seputar Rawa Bayu, kalian akan menemukan keberadaan lima sumber mata air yang diakui mempunyai manfaat masing-masing oleh warga seputar. Mata air pertama dipanggil dengan nama Mata Air Kaputren. Pada mata air ini, konon tuturnya dijaga oleh sesosok putri cantik. Air itu diakui, bila wanita membersihkan mukanya dengan air dari Mata Air Kaputren, akan memperoleh kecantikan. Anehnya pada mata air ini seolah-olah tidak ada sumbernya, tetapi tidak pernah habis sampai saat ini.Mata air ke-2 disebutkan dengan Mata Air Dewi Gangga. Pada mata air ini diakui untuk menjaga kecantikan pada wanita. Pada mata air ini, ada patung Dewi Gangga yang diakui adalah dewi air dari keyakinan hindu.
Mata air yang ke-3 serta ke empat, tempatnya berdekatan. Ke-2 mata air ini dipanggil dengan nama Sumber Rahayu serta Panguripan. Beberapa orang yakin, Mata air Panguripan ini dipakai jadi kesejahteraan orang yang bersihkan muka dari sumber mata air itu. Waktu team PM:AM berusaha untuk membersihkan muka di mata air Panguripan, mendadak mereka dengar suara samar-samar dentuman gong.
4. Siluman monyet bergantungan di pohon beringin putih
Antara sumber mata air ke-2 serta ke-3, ada satu petilasan berbentuk pohon bercabang dua yang tertutupi kain putih hitam seperti yang dipakai untuk sesajian seperti di Bali. Konon tuturnya, diakui di belakang petilasan itu ada satu pohon beringin berwarna putih yang saat ini telah tanpa buat warga pemula. Tetapi, orang yang mempunyai indra ke enam, memandang pohon itu masih ada keberadaannya sampai saat ini tetapi tidak kasat mata.Di sekitaran tempat ini, jika ada figur yang bergelantungan di atas pohon sedang meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon yang lain. Diyakini sosok itu berbentuk siluman monyet.
Bila mengingat narasi KKN di Desa Penari, Bima serta Ayu pernah dibawa ke satu kenduri serta disuguhi makanan yang demikian nikmat, sampai mereka pada akhirnya dibawakan satu bungkusan tersisa makanan itu. Sesampainya di dalam rumah, waktu dibuka bungkusan itu nyatanya didalamnya adalah kepala monyet tidak memiliki badan. Apa cerita ini terkait dengan siluman monyet di Rawa Bayu?
5. Joglo petilasan suci punya Prabu Tawang Alun
Pada ujung atas Rawa Bayu, ada satu bangunan berupa seperti candi yang dipagari supaya tidak sembarangan orang dapat masuk ke dalamnya. Menurut cerita yang tersebar di warga seputar, candi itu adalah petilasan atau tempat pertapaan suci dimana dulu Prabu Tawang Alun bersemedi.jika kalian ingin memasukinya kalian harus meminta izin pada juru kunci supaya dibolehkan untuk masuk candi itu. Di dalamnya ada batu besar yang terdapat ditengah-tengah bangunan itu. Di atas batu, ada sesajen yang tutupi permukaan batu. Diakui, batu berikut yang dipakai Prabu Tawang Alun untuk bersemedi.
biasanya kalian akan rasakan bau yang benar-benar wangi sekejap setelah kalian masuk bangunan itu. Aura positif yang menentramkan juga berasa saat itu juga di candi.
Ada satu roh yang bercerita jika ia diminta oleh Sang Hyang Widhi, yang bersosok seperti harimau putih. Roh itu ditugaskan untuk jaga tempat petilasan itu supaya masih suci.