Kisah Mistis Batu Bleneng Tol Cipali, Masih Berani Lewat?

Pemudik yang sudah melalui jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), pasti lihat penampakan seonggok batu besar di samping ruas tol KM 182. Batu ini oleh warga seputar dinamakan 'Batu Bleneng'.

Keberadan Batu Bleneng sendiri, sering dihubung-hubungkan dengan cerita mistis di Tol Cipali. Beberapa masyrakat seputar yakin, ada sesosok mahluk halus yang menempati batu itu.




Cerita mistis Batu Bleneng juga terkenal ditelinga beberapa pemudik. Faizin contohnya, pemudik asal Kabupaten Pekalongan ini, akui seringkali mendapatkan narasi masalah keangkeran Batu Bleneng. Serta dalam perjalannya dari Ciputat ke arah Pekalongan, waktu melewati ruang KM 182, dia sempat lihat pria memiliki rambut gondrong di atas Batu Bleneng. Tetapi, dia belum dapat pastikan, apa pria itu seorang manusia atau mahluk halus.


"Saya seringkali dengar ada narasi mistis dalam tempat itu (Batu Bleneng) . Barusan saya sempat juga lihat ada pria memiliki rambut gondrong, di atas batu itu. Tetapi sebab konsentrasi nyetir, jadi saya tidak dapat menentukannya, " sebut Faizin, waktu terlibat perbincangan dengan Okezone, Selasa (4/6/2019).


Selain itu, diwaktu yang tidak sama, salah seorang masyarakat seputar namanya Hadi menjelaskan, pernah satu saat ada seorang pekerja jalan tol, yang meninggal waktu ditugaskan untuk merusak Batu Bleneng memakai alat berat. Akibatnya karena insiden itu, jalan jalan tol sangat terpaksa dibelokkan.

"Dahulu ada sopir Beko yang wafat. Saat itu ia diminta untuk menghancurkannya (Batu Bleneng)," jelas Hadi pada Okezone, selesai dianya cari bahan jamu tradisionil, di seputar Batu Bleneng baru saja ini.



Menurut Hadi, Batu Bleneng sendiri sebetulnya bisa dihancurkan atau dipindahkan. Tetapi, sebab Batu Bleneng telah ada lama, karena itu warga minta supaya batu itu dibiarkan saja, agar dapat menghindarkan beberapa hal yang tidak diharapkan.


"Batu itu ada penunggunya. Soalnya sudah lama batu itu berada di sini. Ada yang katakan jika batu itu menjadi 'Sumpel'. Ada pula yang katakan jika batu ini menjadi tanda-tanda asal-usul Pulau Jawa jadi pemukiman, " sambungnya.

Hadi sendiri sempat menyangkan, sebab waktu pengerjaan jalan tol, faksi pekerja tidak minta izin pada penunggu Batu Bleneng itu. Mengingat, penunggu Batu Bleneng adalah leluhur dari warga Jawa.

"Mereka tidak 'Babad Alas' dahulu. Bukit saja langsung dibelah jadi dua," sebut ia.

Lepas dari terdapatnya cerita mistis yang berada di Batu Bleneng, Hadi minta pada beberapa pengendara, supaya mereka tetap waspada waktu lewat di dekat Batu Bleneng. Masalahnya lekukan dijalan tol KM 182 membuat huruf S, dan riskan berlangsungnya kecelakaan.